Bill Gates Harus Tunda Proyek Meredupkan Matahari, Apa Alasannya?
Para ilmuwan menunda studi kontroversial dengan dukungan penuh Bill Gates yang bernama ‘solar geoengineering‘. Proyek ini bertujuan untuk ‘meredupkan‘ matahari dengan menciptakan semacamBil penghalang bagi sinarnya sehingga dampak iklim pun berkurang.
Rencana awalnya, eksperimen ini akan mereka lakukan bulan Juni 2021, tapi harus tertunda setidaknya sampai tahun 2022. Hal ini karena masih banyak yang meragukan konsekuensi dari proyek ini, dan ingin tahu lebih jelas terlebih dahulu.
Proyek dengan dukungan dari Bill Gates dan donatur swasta lainnya
Geoengineering adalah term untuk teknologi yang mencoba untuk mengubah kualitas fisik bumi yang bisa memanipulasi lingkungan dan perubahan iklim.
Melansir Popular Mechanics, Bill Gates dan beberapa donatur swasta lainnya mendukung program riset Solar Geongineering dari Harvard University. Mereka telah merencanakan untuk meluncurkan studi baru berbasis di Swedia bulan Juni nanti untuk menguji efektivitas pemblokiran sinar matahari mencapai permukaan bumi.
Dalam eksperimen ini, volume kecil bahan kimia aerosol akan dibawa oleh balon di langit pada suatu lokasi. Spesifiknya, di Esrange Space Station di Kiruna, Swedia. Ini berguna untuk memastikan pemblokiran matahari bisa terlaksana dalam skala yang lebih besar.
Tertundanya eksperimen penerbangan balon pembawa aerosol ke udara
Sayangnya, baru-baru ini komite Harvard mengatakan bahwa mereka harus menunda uji coba yang dapat dukungan penuh dari Bill Gates ini. Penundaan ini terjadi sampai mereka bisa mengetahui dampaknya secara lebih dalam, terutama pada Swedia. “Ini mungkin akan menunda peluncuran sampai 2022,” kata komite Harvard.
Beberapa ilmuwan menyebut uji coba ini beresiko merusak ekosistem. Hal ini juga telah pihak Harvard akui sebelumnya. Melepas bahan kimia ke orbit, tentunya bisa saja menimbulkan berbagai masalah. Misalnya, cuaca jadi makin sulit terprediksi. Bahkan bisa saja terjadi kekeringan yang mambuat pasokan bahan pangan tersendat.
Di samping itu, ada pula penolakan dari penduduk sekitar lokasi uji coba, yaitu orang-orang Saami, suku asli Swedia. Percobaan ini bertentangan dengan pandangan mereka yang sangat menghormati alam.
—
Baca juga: