Biksu Ini Beatbox Sambil Nyanyikan Teks Ajaran Buddha
Apa jadinya kalo biksu tapi juga dj?
Nyanyi religius sambil beatbox? Ternyata bisa dilakukan! Biksu Buddha bernama Akasaka Yogetsu buktinya.
Juga dikenal sebagai seorang musisi, Akasaka melantunkan teks ajaran Buddha ‘Sutra Hati,’ sambil beatbox. Video tersebut diunggah ke YouTube dan sudah ditonton lebih dari setengah juta kali sejak bulan Mei lalu.
Baca juga: Kelas Yoga Ini Khusus Buat Pecinta Musik Black Metal!
Baca teks Buddha sambil beatbox gara-gara pandemi
Pandemi corona jadi alasan kenapa Akasaka membuat konten tersebut.
Sebagai musisi yang juga bekerja sebagai biksu, ia mengurus pemakaman dan upacara peringatan. Sejak covid-19 muncul, gelaran-gelaran sejenis pun berkurang secara drastis.
“Semuanya dibatalkan. Jadi saya tidak punya pekerjaan, saya tidak punya penghasilan. Dan bagi saya, itu benar-benar menyebalkan, tetapi pada saat yang sama, saya pikir ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk memikirkan diri sendiri atau memikirkan tentang masa depan agama Buddha,” katanya kepada media Perancis AFP.
“Saya mencoba menemukan cara saya sendiri untuk menyampaikan ajaran Buddha kepada orang-orang, tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia.”
Baca juga: Buaya Raksasa “Siluman” Ditemukan di Bangka Belitung
Kenapa Akasaka jadi biksu sekaligus musisi
Akasaka belajar beatbox sejak 15 tahun lalu. Ia pun membeli mesin looping untuk membantunya membuat lapisan suara pada tahun 2009.
Mengingat Akasaka sempat menghabiskan Amerika Serikat dan Australia, beatbox pun jadi cara buat dirinya untuk menghasilkan uang lewat mengamen. Ia mulai mempertimbangkan untuk jadi biksu karena ingin menggantikan sang ayah.
“Di Jepang, sangat umum bahwa putra seorang biksu menggantikan ayah mereka… Jadi ayah saya terkadang bertanya apakah saya ingin menjadi biksu dan menggantikannya. Dan saya selalu berkata tidak, saya tidak tertarik menjadi biksu,” ujar Akasaka.
Meski begitu, ia juga berharap dapat menggabungkan kedua hasratnya tersebut.
Baca juga: Bangun Rumah Dengan Tangan dan Teknologi Primitif, Channel Ini Akhirnya Diapresiasi oleh YouTube
“Kebanyakan dari mereka percaya bahwa ajaran Buddha adalah untuk orang yang sudah meninggal saja. Tapi sebenarnya tidak,” katanya.
“Jadi mungkin, jika musik saya menarik minat orang-orang yang lebih muda, itu akan menjadi kesempatan yang baik bagi mereka untuk mengetahui tentang Buddhisme,” pungkasnya.