Bank Nasional “Tarik Diri” Dari Aceh, Apa Alasannya?
Bank nasional “tarik diri” dari Provinsi Aceh pada tahun ini. Faktanya, tidak sedikit bank yang pami. Mulia dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, hingga PT Bank Panin Tbk.
Mayoritas bank itu akan menutup kantor cabang konvensional mereka.
Bank nasional beralih ke lini syariah.
Bank seperti BRI, BNI, Bank Mandiri dan CIMB mengalihkan bisnis mereka ke lini syariah. Meski demikian, ada juga Bank yang benar-benar pamit selamanya, seperti Bank Panin.
Adapun keputusan tersebut diambil perbankan sebagai wujud kepatuhan dalam menaati aturan dari Pemerintah Provinsi Aceh.
Aturan itu tertuang dalam Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah yang berlaku sejak diundangkan pada 4 Januari 2019.
Ini alasan bank nasional “tarik diri” dari Provinsi Aceh
“Lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh berdasarkan prinsip syariah. Aqad keuangan di Aceh menggunakan prinsip syariah,” ungkap Pasal 2 Qanun LKS seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (16/4).
Artinya, seluruh layanan bank dan produk keuangan yang boleh ‘berjalan’ di Aceh hanyalah yang berskema syariah. Dengan demikian, aktivitas keuangan konvensional atau nonsyariah harus ditutup dan tidak boleh beroperasi.
Pasal 5 menyatakan kebijakan ini sengaja diambil agar perekonomian Aceh semakin Islami ke depan. Apabila Quanun dilanggar, ada beberapa sanksi yang dapat diberikan. Mulai dari denda uang, peringatan tertulis, pembekuan kegiatan usaha, pemberhentian direksi, sampai pada pencabutan izin usaha.
Oleh karena itu, seluruh lembaga jasa keuangan konvensional diberi waktu mengikuti Qanun sejak aturan berlaku pada awal 2019 hingga akhir 2021. Sebab, per Januari 2022, sudah tidak boleh lagi ada lembaga jasa keungan konvensional yang boleh beroperasi di Aceh.
“Pada saat Qanun ini mulai berlaku, lembaga keungan yang beroperasi di Aceh wajib menyesuaikan dengan Qanon ini paling lama tiga tahun sejak Qanun diundangkan,” tulis Pasal 65.
Top Image via : Republika
-
Indonesia Mau Bikin Bursa Cryptocurrency, Ini Komentar Netizen!
-
Anti Mainstream, Orang Ini Bisnis Peti Mati Warna-warni Dengan Desain Khusus
-
Minuman Boba Terancam Punah, Apa Alasannya?
—
Jadi bukan tidak ada Bank lagi di Aceh, melainkan semua berubah menjadi berbasi Syariah.