Banjir Rendam Jakarta Timur dan Jakarta Selatan (Lagi)
Hujan deras seharian bikin Jakarta banjir lagi
Kemarin Senin, 18 Mei 2020 sejumlah wilayah Jabodetabek diguyur hujan hampir seharian. Alhasil pada Selasa, 19 Mei 2020 pagi terdapat banjir yang menggenangi 17 wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Untuk banjir kali ini memiliki ketinggian yang bervariasi. Namun sumber banjir di sebagian wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan ini berasal dari Sungai Ciliwung yang meluap.
“Total wilayah yang tergenang air luapan Sungai Ciliwung 17 RW atau 0,62 persen wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Mohammad Insaf dilansir dari Antara.
Sungai Ciliwung ini meluap akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan hulu di Bogor, Jawa Barat. Sehingga hujan ini menyebabkan Pintu Air Katulampa berstatus siaga 4.
Warga Jakarta Timur Mengungsi
Untuk di wilayah Jakarta Timur sendiri, banjir ini mengakibatkan sejulah warga terpaksa mengungsi. Tempat pengungsian untuk korban banjir di Jakarta Timur berada di wilayah Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Melalui pantauan BPBD DKI Jakarta, banjir di wilayah Jakarta Timur sudah mulai menggenang sejak pukul 03.00 WIB. Kemudian pada Selasa, 19 Mei 2020 pagi ketinggian banjir di sejumlah tempat sudah mulai bervariasi.
Untuk di kawasan pengungsian Kelurahan Balekambang sendiri, ketinggian air mencapai 100 cm. Wilayah Kampung Melayu 50 cm dan Kelurahan Bidara Cina mencapai 100 cm.
Namun, untuk di wilayah Jakarta Selatan sendiri ketinggian banjir mencapai 50 cm. Ketinggian ini belum sampai masuk ke dalam rumah maka dari itu belum ada kabar posko pengungsian untuk wilayah Jakarta Selatan.
Tidak Hanya Jakarta, Banten Juga Turut Digenangi Banjir
Selain Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang tergenang banjir, wilayah Banten pun juga merasakan hal yang sama. Curah hujan yang tinggi merendam tiga wilayah Banten.
Banjir paling parah ada di Perumahan Citra Gading dan Kelurahan Kaujon. Lokasi ini terkena dampak banjir akibat arus deras Sungai Cibanten sehingga rumah-rumah yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) otomatis terkena banjir.
Untuk wilayah Banten, rata-rata ketinggian air ada di Kecamatan Serang setinggi satu meter. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan sampai saat ini air sudah berangsur surut dan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.