Banjir “Darah” Terjadi di Pekalongan, Apa Penyebabnya?
Warga Pekalongan kemarin dihebohkan dengan air banjir yang merendam wilayahnya. Pasalnya, air tersebut berwarna merah pekat bak darah yang tumpah ke jalanan.
Bahkan, kejadian ini tidak hanya menghebohkan dalam negeri, tapi juga menyita perhatian media asing dan dunia. Kira-kira, apa sih penyebab air tersebut bisa berwarna merah?
Banjir Warna Merah Karena Pewarna Batik
“Kota batik di Pekalongan. Bukan Jogja, eh bukan Solo,”
Yap, lagu itu semakin mengingatkan kita kalau memang Pekalongan dikenal dengan Kota Batik. Banyak orang memanfaatkan mata pencaharian sebagai pengrajin batik di kota tersebut.
Saat banjir datang, lantas membuat sejumlah ruas jalan seperti ketumpahan darah. Nah, ternyata penyebabnya adalah tercampurnya pewarna batik dengan banjir tersebut.
-
Dua Harimau Sumatera Kabur dari Kebun Binatang, Satu Ditembak Mati
-
The Adams Kolaborasi dengan Rapha dalam Merchandise Terbarunya!
“Obat batik berwarna merah ini ditemukan di sekitar lokasi banjir. Di mana juragan-juragan batik sudah membungkus obat batik, namun karena banjir mereka tidak mengontrol karena tidak berproduksi. Obat batiknya terbawa air,” kata Kapolsek Pekalongan Selatan, Kompol Basuki dikutip dari Kompas.com.
Alhasil, kepolisian setempat menyita satu kilogram pewarna batik di dalam plastik yang sobek dan sudah habis sebagian isinya. Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi.