Bangunan Era Sebelum Yesus Ditemukan di Israel
Diyakini sudah ada sebelum Yesus lahir
Sebuah bangunan kuno bersejarah yang berdiri sebelum era Yesus ditemukan di Israel.
Bangunan tersebut diyakini sebagai basilika yang merupakan bangunan publik tempat warga bersosialisasi, berbisnis, mengadakan pertunjukan dan melakukan upacara keagamaan.
Bangunan ini diyakini berusia 2.000 tahun dan diyakini sebagai basilika terbesar di Israel.
Baca juga: Sekelompok Gajah Ditemukan Terkapar Setelah Berjalan 500 Km, Ilmuwan Tak Mengetahui Apa Alasannya
Beberapa dekade sebelum kelahiran Yesus
Para ahli arkeologi menyebut, bangunan kuno ini dibangun beberapa dekade sebelum Yesus dilahirkan, tepatnya antara tahun 2000 dan 1550 SM.
Lokasinya berada di Ashkelon, sebuah kota di garis pantai Mediterania Israel Selatan.
Para ahli percaya, bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Herodes Agung, seorang raja Romawi dari Yudea yang mengambil alih kekuasaan pada 30 SM.
Ketika itu, Ashkelon dikenal sebagai pelabuhan terkenal. Karenanya, basilika tersebut pun jadi titik kehidupan setempat.
Baca juga: McDonalds X BTS: Grab Food dan GoFood Tutup Layanan Karena Kebanjiran Order
Sempat diterpa bencana dan direnovasi
Bangunan ini ditutup dengan atap dan dibagi menjadi tiga bagian; aula tengah dan dua aula samping.
Aula dikelilingi tiang marmer yang menjulang setinggi 12,8 meter dan menopang atap bangunan. Material yang sama juga digunakan untuk lantai sementara bagian atap didatangkan dari Asia. Basilika ini juga sempat direnovasi pada abad ke-2 dan ke-3 Masehi.
Sayangnya, wilayah tersebut sempat diterpa gempa besar pada tahun 363 M yang menghancurkan basilika tersebut. Sejak saat itu, basilika ini pun ditinggalkan warga setempat.
Kini, para arkeolog pun tengah berupaya untuk melakukan perbaikan ke bagian-bagian yang hancur akibat gempa. Supaya bisa dikunjungi kembali oleh publik.
“Kami akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keindahan alam taman dan memperkuat statusnya sebagai taman nasional yang paling indah dan terawat baik di Israel,” kata walikota Ashkelon Tomer Glam