Bahasa Masyarakat Adat Makin Terancam: 1 Bahasa Dikabarkan ‘Mati’ Tiap 2 Pekan
Kata PBB Soal Bahasa Masyarakat Adat
Pada 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa satu bahasa masyarakat adat punah dalam waktu dua pekan.
Selain itu, setidaknya 50 persen bahasa yang digunakan sehari-hari pada saat ini bakal punah atau terancam punah pada 2100. Namun, pandangan lebih pesimis menyebutkan bahwa 90 hingga 95 persen bahasa bakal punah atau terancam punah pada akhir abad ini, dan kebanyakan yang terancam adalah bahasa masyarakat adat.
Manusia mungkin hanya memiliki sekitar 300 sampai 600 bahasa lisan yang tidak terancam pada akhir abad ini.
“Setiap dua pekan, setidaknya satu bahasa masyarakat adat menghilang dari permukaan Bumi. Ini artinya dua bahasa masyarakat adat punah setiap bulannya,” ujar Permanent Representative of Nigeria to the United Nations Tijjani Muhammad-Bande.
(via Giphy)
Sebanyak 11 Bahasa Daerah di Indonesia Telah Punah
Pada 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyebut bahwa sebanyak 11 bahasa daerah di Indonesia telah punah. Kebanyakan bahasa yang punah tersebut berada di Maluku.
Daftar Bahasa Daerah yang Punah
Bahasa Tandia (Papua Barat) | Bahasa Mawes (Papua) |
Bahasa Kajeli/Kayeli (Maluku) | Bahasa Piru (Maluku) |
Bahasa Moksela (Maluku) | Bahasa Palumata (Maluku) |
Bahasa Ternateno (Maluku Utara) | Bahasa Hukumina (Maluku) |
Bahasa Hoti (Maluku) | Bahasa Serua (Maluku) |
Bahasa Nila (Maluku) |
Penyebab Bahasa Masyarakat Adat Punah
- Kontak dengan masyarakat lain.
- Meninggalnya penutur asli.
- Perubahan radikal terkait cara hidup masyarakat adat.
- Kehilangan lahan.
- Migrasi besar.
Sumber: UNESCO
“Kehilangan bahasa-bahasa tersebut berarti kehilangan bagian besar dari warisan kemanusiaan kita, karena bahasa lebih dari kata-kata dan kalimat yang diucapkan maupun ditulis, mereka (bahasa) juga merupakan sarana di mana budaya, pengetahuan, dan tradisi dilestarikan dan diwariskan antargenerasi,” ujar Chief, Rule of Law & Equality Branch at OHCHR Mona Rishmawi.
(via Giphy)
Bahasa daerah mana yang masih kalian kuasai? Let us know!
(Photo courtesy by Unsplash)