Babi Ngepet Ternyata Cuma Hoaks Dari Seorang Ustad, Apa Motif di Baliknya?
Polisi menetapkan seorang ustad sebagai tersangka yang sebar hoaks berita babi ngepet
Udah bikin geger, ternyata semua cerita babi ngepet ini cuma rekayasa buatan seorang ustad bernama Adi Ibrahim.
Kaplores Metro Depok Kombes, Imran Edwin Siregar, menjelaskan rekayasa ini bermula ketika beberapa warga mengeluh uangnya hilang Rp 1 juta – Rp 2 juta.
Tersangka Adi yang mengaku sebagai seorang ustad ini menjelaskan hal ini bisa saja terjadi karena adanya babi ngepet atau semacamnya. Akhirnya, Adi memesan secara online seekor babi dari komunitas hewan seharga Rp 900.000, dengan ongkos kirim Rp 200.000.
Baca juga:Waspada Alat Rapid Test Antigen Bekas, Begini Cara Tahunya!
Ingin lebih terkenal di kampungnya
Setelah melakukan penyelidikan, Imran mengungkapkan bahwa Adi cuma ingin lebih terkenal di kampungnya. Karena ia ingin disebut sebagai tokoh tapi gak terlalu terkenal, jadi Adi ingin lebih dianggap.
Adi pun bekerja sama dengan delapan orang temanya untuk merekayasa penangkapan babi tersebut.
Bahkan, cerita soalnya penangkapan babi secara bugil juga bohong. Smentara itu, delapan rekan Adi juga masih dalam proses penyelidikan polisi.
Gak cuma itu, kalau Lo masih ingat ada juga video seorang laki-laki sambil menggunakan pengeras suara dengan gaya meyakinkan juga menyebut babi ini adalah jelmaan manusia yang berubah. Laki-laki ini juga menceritakan soal penangkapan yang melibatkan enam orang telanjang itu.
Babi yang dituduh babi ngepet mau dimatiin. Keluarganya diminta untuk datang.
Begini banget warga +62, mau revolusi 4.0, bikin bukit algoritma, tapi masih begini kenyataannya 😭😭😭 pic.twitter.com/13Lpf8pY7n
— Mawa Kresna (@mawakresna) April 27, 2021
Gak cuma itu, ketua RW setempat, Abdul Rosad juga ikut-ikutan meyakini kalau babi ini ukurannya mengecil sejak tertangkap. “Terakhir itu berat 15 kilogram, tinggi babi dan lebar 15 centimeter, seperti kucing,” kata Abdul.
Bahkan, sebelum menyembelih si babi, warga sekitar menggelar pengajian. Setelah itu mereka mengubur babi dengan kepala dan badan pada tempat terpisah dengan keyakinan untuk mencegah hewan ini hidup lagi.
Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan hasil penyelidikan ke publik setelah mendapat kesimpulan supaya gak membuat masyarakat khawatir
Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Taufiq Purna sebelumnya udah meyakinkan gak ada yang namanya babi ngepet secara ilmiah. Berdasar hasil analisis visual dari foto milik Kumparan, ia mengatakan babi ini adalah jenis yang umum ditemukan.
“Kalau dari jenisnya sepertinya Sus Scrofa (Babi hutan). Cukup umum,” kata Taufiq.
-
Covid-19 India Makin Parah, Seorang Ibu Terpaksa Bawa Jenazah Anak Naik Becak
-
Telkom Kolaborasi Dengan Netflix, Pengalaman Akses Pengguna Akan Lebih Optimal!
-
Korsel Izinkan Warga yang Rampung Vaksin Untuk Bebas dari Karantina, Begini Faktanya!
–
R.I.P Babi