Apple Rilis Kain Lap Seharga Rp267 Ribu, Apa Keistimewaannya?
Langsung ludes tak lama setelah dirilis
Apple perkenalkan produk kain lap pada lini aksesorinya.
Produk tersebut pertama kali diperkenalkan pada gelaran Apple Event, Selasa (19/10) lalu dan dibanderol dengan harga USD19 atau sekitar Rp267 ribu.
Tak lama setelah dirilis, produk tersebut pun langsung ludes terjual. Apa keistimewaannya?
Baca juga: Goodnight Electric Kolaborasi dengan Ageless Galaxy, Perkenalkan Koleksi yang Terinspirasi dari Lagu “Rocket Ship Goes By”
Polishing cloth dari Apple
Produk tersebut adalah kain microfiber yang dibuat secara khusus untuk membersihkan layar perangkat Apple seperti monitor, iPhone, MacBook, Apple Watch dan masih lainnya.
Dalam situs resminya, perusahaan teknologi yang berbasis di California tersebut tidak memberikan informasi spesifikasi.
“Dibuat dengan bahan non-abrasif yang lembut, Polishing Cloth membersihkan semua layar Apple, termasuk kaca bertekstur nano, dengan aman dan efektif,” demikian deskripsi produk tersebut.
Yang terlihat hanya kain polos putih berbentuk persegi dengan logo timbul kecil bersemat di sudut kanan bawah. Bahkan informasi ukuran kain ini pun tidak dicantumkan.
Baca juga: Harry Styles Gabung dengan Marvel, Perankan Eros Saudara Thanos
Kain lap Apple vs kain microfiber biasa
Tak lama setelah dirilis, kain lap tersebut pun sempat memancing sorotan para netizen.
Banyak yang membandingkan produk tersebut dengan kain microfiber premium di marketplace yang dibanderol dengan harga hanya USD1,50 atau sekitar Rp21 ribu.
Selain itu, banyak pula yang merekomendasikan untuk menggunakan kain lembu dan tidak berbulu untuk membersihkan layar. Hindari kain handuk, tisu, kain abrasif dan barang serupa.
Apa pendapat lo tentang produk ini? Let us know what you think in the comments below!
-
Indonesia Writers Festival Kembali Hadir Dalam Bentuk Virtual, Siap Berdayakan Indonesia Lewat Literasi
-
Seorang Pelajar di Sumatera Selatan Dinamai “ABCDEF GHIJK,” Kerap Di-bully Seperti Merk Kecap
-
Tarzan Dunia Nyata: Tinggal di Hutan Selama 41 Tahun untuk Kabur Dari Perang, Tutup Usia Karena Kanker