Apakah Hubungan Asmara dalam Pekerjaan Mempengaruhi Produktivitas?
Punya hubungan asmara di kantor bakal membawa dampak apa aja sih?
Bak drama Korea, banyak orang mengharapkan kisah cinta romantis di perkantoran. Entah tiba-tiba atasan yang ‘naksir’ kita, atau malah kita yang ‘curi-curi’ pandang ke rekan kerja, fantasi romantisme seperti itu cukup sering memenuhi benak masyarakat dewasa muda saat ini.
Walaupun begitu, ternyata menjalin cinta di perkantoran nggak selamanya indah. Banyak batas-batas yang harus dijaga meski kita berhubungan asmara dengan seseorang dari kantor, mulai dari waktu hingga profesionalisme.
Berdasarkan survei Forbes Advisor dan OnePoll yang diikuti 2.000 pegawai Amerika, sebanyak 60 persen responden mengaku bahwa mereka pernah menjalin asmara di tempat kerja. Sebanyak 43 persen mengatakan mereka menikah dengan rekan kantor mereka.
Namun, sebanyak 40 persen lainnya mengaku mereka sempat berselingkuh dari pasangan mereka saat ini dengan rekan kerja mereka.
Tak hanya itu, 9 persen responden berpendapat bahwa hubungan asmara di tempat kerja dapat mengurangi produktivitas. Walaupun demikian, 9 persen responden beranggapan bahwa produktivitas mereka meningkat kala menjalin hubungan di tempat kerja.
Sementara itu, 14 persen responden mengungkapkan hubungan asmara di tempat kerja membuat mereka tak nyaman dan malah menimbulkan pilih kasih.
(via Giphy)
Berbagai Pertimbangan Sebelum Berpacaran dengan Rekan Kerja
Melihat data tersebut, penting bagi kita untuk memikirkan matang-matang sebelum memutuskan menjalin hubungan asmara dengan rekan kerja. Berikut beberapa pertimbangannya, sebagaimana dilansir NPR:
- Ketahui aturan kantor soal berpacaran dengan rekan kerja.
Penting bagi kalian untuk mengetahui bagaimana aturan kantor terkait pacaran dengan rekan kerja. Kantor mengatur soal hubungan asmara tak hanya sebatas karena alasan moral, tetapi mereka juga harus mewaspadai risiko pelecehan seksual, diskriminasi, dan penyalahgunaan kewenangan.
2. Pikirkan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.
Meski berpikir kemungkinan terburuk membuat kita takut, kita tetap harus mempertimbangkan itu ketika berpacaran dengan rekan kerja. Semisal ternyata pada akhirnya kita putus dan mantan kita kemudian berpacaran dengan sahabat kita di kantor, atau salah satu orang di tim mengomentari produktivitas kita yang terganggu akibat berpacaran.
Kita benar-benar harus menyadari dan mempertimbangkan risiko tersebut.
3. Tentukan siapa saja yang sebaiknya tahu mengenai hubungan kalian.
Kalian harus memiliki pemahaman yang sama terkait siapa saja orang yang bakal mengetahui hubungan kalian. Meski kebanyakan pasangan di kantor menutupi fakta mereka berkencan, beberapa orang di kantor pasti ada yang menyadari hubungan kalian.
Maka dari itu, kalian harus mendiskusikan siapa dan bagaimana kalian bakal mengungkapkan hubungan asmara di kantor.
4. Tetap jaga profesionalisme.
Jika hubungan kalian dengan rekan sekantor berakhir buruk, kalian harus tetap profesional. Jangan sampai putusnya kalian malah membuat hubungan kalian buruk, saling mengejek dan mendiskriminasi. Kalian juga harus menyadari bahwa drama hubungan tersebut tak boleh berpengaruh pada rekan kerja lain di kantor.
(via Giphy)
Lalu, apa plus minusnya berpacaran dengan rekan sekantor?
Keuntungannya:
- Memiliki ‘Partner’ di Kantor
Sebagaimana dilansir Huffpost, tidak semua orang di kantor bersedia menegur dan membimbing kita semisal kalian melakukan kesalahan. Namun, kekasih kita di kantor tahu apa kekuatan dan kelemahan kita, juga dapat memberikan arahan dan feedback untuk perkembangan karier kita ke depannya.
2. Mendapatkan Gambaran Terkait Gimana Seseorang Menghadapi Kegagalan dan Kesuksesan
Lingkungan kerja dapat memberikan kita gambaran terkait bagaimana pasangan kita merespons kegagalan ataupun kesuksesan. Kita bisa melihat bagaimana dia menghadapi kesulitan di kantor sehari-hari, entah merespons tantangan itu dengan tenang atau malah ‘mencak-mencak’ tak berujung.
Kerugiannya:
- Dapat Menimbulkan Ketidaknyamanan dalam Tim
Menjalin hubungan cinta di kantor, terlebih jika melibatkan tim yang sama, dapat membuat anggota tim lain merasa tidak nyaman. Teman-teman kantor bisa saja merasa ‘awkward’ dalam merespons rekan mereka yang berpacaran satu sama lain, dikutip dari BBC.
2. Dapat Menimbulkan ‘Rumor’ Negatif
Melansir Bustle, jika seseorang berpacaran dengan orang yang memiliki level perusahaan yang berbeda, tak menutup kemungkinan itu bakal menimbulkan rumor negatif. Misalnya ada yang berpacaran dengan atasannya, kemudian orang itu tak lama naik jabatan, bisa saja muncul persepsi “ah paling dia manfaatin pasangannya supaya bisa naik jabatan.”
What are your thoughts? Let us know in the comment!
(Photo courtesy by Unsplash)