Antrean Gugatan Perceraian di Bandung Membludak, Apa Sebabnya?
Video antrean peceraian di Bandung ramai menjadi perbincangan di media sosial
Sebuah video yang diunggah oleh salah satu akun instagram bernama @bandung.update sontak menjadi pembicaraan terhangat warganet +62. Bagaimana tidak dalam video tersebut terlihat sebuah antrean panjang dan akun tersebut menjelaskan kalau itu bukan antrean penerima bantuan sosial, melainkan antrean orang-orang yang ingin bercerai.
“Jangan terkecoh, ini bukan antrian penerima bantuan sosial, tapi antrian orang-orang yang mau cerai di Pengadilan Agama Soreang,” begitu tulis akun tersebut.
Baca juga : Selamatkan Gundam Sang Kekasih, Wanita ini Pertaruhkan Nyawanya! Bagaimana Kejadiannya?
Video tersebut direspon langsung oleh Pengadilan Agama Soreang Kabupaten Bandung
Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Soreang Ahmad Sadikin membenarkan kalau video tersebut berlangsung di kantornya. Antrean tersebut terjadi sejak pagi hari, bahkan dua jam sebelum persidangan dimulai pada pukul 09.000 WIB.
“Rata-rata setiap hari memang penuh. Biasanya Senin, Selasa dan Kamis yang penuh,” begitu tutur Ahmad seperti dilansir dari CNNIndonesia, Senin (24 Agustus). Lebih lanjutnya Ahman menuturkan kalau antrean tersebut terjadi lantaran jumlah ruang sidang yang terbatas, sedangkan para waga yang mengajukan gugatan cerai terbilang cukup tinggi
- Giring Nyapres, Siap Maju Bermodalkan ‘Semangat’
- KPK Pantau Anggaran Negara Untuk Biaya Influencer, Apa Alasannya?
“Jadi antrean tadi pagi itu terdiri dari beberapa antrean. Bagi yang ke Posbakum harus antre, yang akan mengambil produk hukum di Pengadilan Agama Soreang juga harus antre dan yang sidang juga sama harus antri,” begitu tuturnya.
Ahman menjelaskan kalau dalam satu hari, pihaknya bisa melayani lebih dari 150 gugatan cerai dan ditambah dengan adanya pengunjung yang datang setiap hari. “Kalau sekarang masuk pembuktian setengah, berarti jumlah pengunjung dikali tiga, bisa sampai 500 orang,” pungkas Ahmad.
Angka gugatan cerai di Pengadilan Agama Soreang meningkat selama masa pandemi Covid-19
Ahmad sendiri tidak menampik kalau perceraian di wilayah Kapubaten Bandung mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19. Pada bulan Mei 2020 lalu, karena terlalu tingginya tingka perceraian, PA Soreang sampai memutuskan untuk menutup sementara pendaftaran gugatan cerai.
“Tingka perceraian di Kabupaten Bandung terutama pada bulan Maret, April sampai Mei. Pada Mei sempat ditutup sama sekali sampai dua minggu. Setelah itu kita batasi yang daftar hanya 10 orang,” begitu ungkapnya.
Dengan adanya penutupan tersebut, PA (Pengadilan Agama) Soreang menerima sebanyak 1.012 gugatan perceraian di Juni 2020, padahal rata-rata pengajuan perceraian biasa beriksar dari 700 sampai 800 kasus perbulannya. “Pada Agustus ini, total gugatan cerai yang sudah masuk mencapai 592 gugagatan per hari ini. Ini pun masih bisa bertambah karena baru tanggal 24,” begitu lanjutnya.
Ahmad juga menambahkan kalau Pengadilan Agama di Soreang sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada setiap aktivitasnya, termasuk pengecekan tubuh dan kewajiban untuk menjaga jarak serta penggunaan masker selama berada di area tersebut.
Source : CNNIndonesia
Baca juga : Kucing Ini Menjadi Berwarna Kuning, Apa Penyebabnya?
—
Bagaimana menurut Lo? Ternyta sebegitunya yah dampak pandemi dalam kehidupan rumah tangga, untung gua baik-baik aja sama Istri :)