Angkutan Umum di Indonesia Akan Pakai Tenaga Listrik, Kapan?
Angkutan umum di Indonesia, terutama angkutan masal perkotaan akan sepenuhnya menggunakan kendaraan listrik. Adapun hal tersebut menjadi target utama pemerintah untuk dapat bergulir pada 2045.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Mohamad Risal Wasal selaku Direktur Prasaran Transportasi Jalan Kemenhub. Saat pemberian materi dalam pelucuran mobil listrik E-Falco milik Universitas Mercu Buana, dia memaparkan target pemermintah.
“Ke depan, pemerintah menargetkan bahwa semua kendaraan transportasi umum akan berlalih menggunakan tenaga listrik dan baterai,” pungkasnya seperti dilansir Detik.
Angkutan umum basis listrik akan coba direalisasikan paling lambat 2045
Lebih lanjutnya, Risal menuturkan bahwa pemerintah akan melakukan sejumlah tahap dalam beberapa tahun ke depan untuk proses penggantian angkutan masal menggunakan tenaga listrik.
“Pada tahun 2021 ini, kita akan mencoba pilot project untuk Bandung, Surabaya dan Meda untuk mengadakan program Buy The Service (BTS) menggunakan bus listrik,” pungkasnya.
Selama ini kita lebih mengenal sistem angkutan perkotaan berbasis setoran, yang dijalankan sendiri oleh pengelola jasa transportasi. Pemerintah terus berupaya memperbaikinya dengan menghadirkan sistem “Buy the Service”.#PenghubungIndonesia#PemerintahBekerja pic.twitter.com/3aAxby6qQ4
— Kemenhub RI (@kemenhub151) August 23, 2020
BTS ini menjadi salah satu program Kementrian Perhubungan yang masuk ke dalam pilot project bus listrik. Nantinya, prgoram tersebut dilakukan denga membeli layanan subsidi sebesar 100 persen dari operator dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan.
“Di tahun 2030 dan 2040 kita akan mencoba mencapai 50 persen kendaraan umum yang berbasis listrik. Nah, nantinya di tahun 2045 kita menargetkan semua transportasi masal menggunakan kendaraan yang berbasis listri,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pemerintah saat ini juga tengah melakukan penyusunan Roadmap Implementasi E-Mobility untuk program tarnsportasi massal di Indonesia bersama World Bank. Rencana program itu akan dimulai pada tiga kota percontohan yaitu Bandung, Surabaya dan Medan.
Risal berharap, keberadaan program dari pemerintah itu dapat membantu melancarkan target elektifikasi angkutan umum. Selain itu juga sebagai langkah mengurangi polusi udara akibat emisi bahan bakar fosil.
“Kita terus menargetkan di 2045 semua transportasi masal telah menggunakan tenaga listrik, sehingga langit biru yang kita idam-idamkan kembali,” tutupnya.
—
Semoga bisa terwujud lebih cepat!