Anak Muda Korsel Lebih ‘Milih’ Jadi Pengangguran daripada Kerja: Kenapa?
Fenomena di Korsel
Menurut data Statistics Korea pada Juni 2023, muncul fenomena anak muda Korea Selatan yang memilih ‘rehat’ dan jadi pengangguran, ketimbang mencari kerja atau belajar. Angka masyarakat Korsel usia 20-an yang memiliki pekerjaan berkurang hingga 3,83 juta sejak November 2022 hingga Mei 2023.
Ketika ditanya soal partisipasi mereka dalam aktivitas ekonomi, sebanyak 357 ribu anak muda Korsel menjawab mereka lagi rehat tanpa secara aktif cari kerja. Alasan yang paling sering dari keputusan mereka itu adalah “tidak adanya tawaran kerja dengan upah dan kondisi kerja yang sesuai.”
Tak hanya itu, menurut data “Economically Active Population Survey for the Young Population in May 2023” yang dirilis pada Agustus 2023, lebih dari 1,26 juta anak muda Korsel nggak memiliki pekerjaan.
(via Giphy)
Hasil Data Tersebut
8,41 juta: Warga Korsel berusia 15 sampai 29 tahun.
4,52 juta: Dari masyarakat muda tersebut yang lulus ataupun nggak mengikuti pendidikan SD, SMP, SMA, ataupun kuliah.
1,26 juta: Masyarakat Korsel sudah lulus sekolah (SD, SMP, SMA, dan kuliah) tetapi masih belum bekerja.
687 ribu: Masyarakat Korsel masih belum dapat kerja tapi sudah lulus kuliah.
Sumber: The Korea Herald
Alasan Anak Muda Korsel Banyak yang Nganggur
- Pengen mendapatkan pekerjaan ‘elite’ seperti dokter ataupun pengacara.
- Nggak ingin bekerja di Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
- Pandemi Covid-19 bikin banyak anak muda Korsel dipecat.
- Pandemi Covid-19 menghambat proses rekrutmen perusahaan.
- Milih hiatus kerja karena nggak mendapatkan pekerjaan dengan kondisi kerja dan upah yang sesuai.
- Masih pengen melanjutkan pendidikan.
- Masih pengen istirahat.
- Masih ‘hunting’ pekerjaan.
- Mengikuti kelas-kelas privat untuk memperoleh pekerjaan.
Kata Ahli Soal Fenomena Anak Muda Korsel ‘Nganggur’
“Pemerintah [Korsel] harus mempertimbangkan membuka lowongan pekerjaan untuk ada muda dan membangun pengaman sosial menggunakan dana negara. Jika kita tidak melakukan apapun untuk mengatasi pengangguran muda dan kemiskinan di hari tua, itu mungkin dapat menyebabkan penggunaan lebih banyak dana negara di masa depan,” ujar Eks Direktur International Monetary Fund (IMF) Bidang Asia dan Pasifik Rhee Chang Yong, dikutip dari Nikkei Asia.
(via Giphy)
Apa tantangan kalian dalam mencari pekerjaan? Let us know!
(Photo courtesy by Pixabay)