Ada Apa dengan Kebiasaan Pemotor Lawan Arah di Indonesia?
Kata pengamat, perilaku lawan arah di RI kayak jadi ‘budaya’.
Kebiasaan pemotor lawan arah kala berkendara memang kerap terjadi di lingkup masyarakat Indonesia. Baru-baru ini, seorang Youtuber ‘dikepung’ pengemudi ojek online usai membuat konten menghentikan pengendara motor melawan arus.
Usai masalah ini, muncul lagi berita pengemudi motor tertabrak truk di Lenteng Agung karena melawan arus lalu lintas. Kecelakaan itu melibatkan 7 pemotor dan truk pengangkut hebel. Menurut keterangan polisi, masih ada beberapa pengemudi motor yang kabur imbas terlibat kecelakaan.
(via Giphy)
Kenapa Warga Indonesia ‘Hobi’ Lawan Arah saat Berkendara?
- Kurangnya kesadaran dan perilaku masyarakat.
- Pengetahuan soal rambu dan peraturan lalu lintas yang minim.
- Kebiasaan mencari jalan pintas.
- Ikut-ikutan pengendara lain.
- Jalanan yang rusak.
- Terburu-buru saat berkendara.
Sumber: Pengadilan Negeri Pariaman.
Kata Pengamat Soal Kebiasaan Lawan Arah di Indonesia
“Kondisinya seperti sudah menjadi kultur budaya tersendiri, karena ini dilakukan setiap saat, setiap hari, bahkan sampai bergenerasi. Sebabnya bisa jadi karena adanya pembiaran,” kata Pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, dikutip dari Kompas.com.
Data Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia
Kategori Data | Tahun 2019 | Tahun 2020 | Tahun 2021 |
Banyaknya Kecelakaan | 116.411 | 100.028 | 103.645 |
Meninggal Dunia | 25.671 | 23.529 | 25.266 |
Kerugian Materi | Rp254.779.000 | Rp198.456.000 | Rp246.653.000 |
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
(via Giphy)
What are your thoughts? Let us know in the comment!
(Photo courtesy by Unsplash)