Guru di Penjuru Korea Selatan Lakukan Demonstrasi Usai Maraknya Kasus Bullying oleh Orang Tua Siswa
Ratusan guru di Korea Selatan turun ke jalan lakukan aksi demonstrasi di sejumlah titik
Di Korea Selatan ada puluhan ribu guru yang melakukan protes di sejumlah jalan dan sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu.
Aksi protes tersebut dilakukan di tengah meningkatnya laporan dari pihak guru yang mengeluhkan perilaku buruk siswa dan pelecehan yang dilakukan oleh orang tua/wakil murid.
Demonstrasi dekat Majelis Nasional diperkirakan polisi diikuti 100ribu orang
Pada hari Sabtu 2, September 2023 lalu, aksi protes secara masif diadakan di dekat Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan.
Aksi protes ini berdasarkan perkiraan polisi setempat, diikuti oleh sekitar 100.000 orang.
Kemudian pada Senin, 4 September 2023, puluhan ribu guru di seluruh penjuru Korea Selatan (Korsel) mengambil cuti secara serempak dan mengadakan demonstrasi di sejumlah titik.
Melansir dari The New York Times, Jumat, 8 September 2023, menurut penyelenggara demonstrasi, para guru memutar otak dengan menggunakan taktik tertentu agar bisa menghindari undang-undang yang menjadikan mereka ilegal untuk melakukan mogok di Korsel.
Another massive rally has started in front of South Korea's national assembly and nationwide to mourn the recent deaths of fellow teachers distressed by abusive parents and students, and to call for improved rights. Many have taken leave, gov has warned of disciplinary actions. https://t.co/BjhRHTsl7i pic.twitter.com/aBwJRXxImz
— Raphael Rashid (@koryodynasty) September 4, 2023
Aksi protes dipicu kasus guru SD yang bunuh diri
Pada Senin, 4 September lalu, para tenaga pengajar berduka atas kematian seorang guru sekolah dasar yang bunuh diri karena mengaku menderita akibat tekanan dan kekerasan yang diterima dari orang tua siswa.
Bahkan menurut Kementerian Pendidikan Korea Selatan, beberapa sekolah dasar sampai membatalkan kelas.
@c4news Thousands of South Korean teachers have been on strike and are calling for protections against bullying parents after a 23-year-old primary school teacher was found dead at work. #southkorea #korea #news #protests #school #education #channel4news #c4news
Kesaksian dari guru di Korsel
Para guru mengatakan bahwa mereka sering menghadapi tekanan dari orang tua yang memberikan tuntutan berlebihan dan tidak masuk akal kepada mereka.
“Kami pernah melihat orang tua memarahi kami karena tidak memberikan materi tambahan kepada siswa yang tidak membawa sendiri, bersikeras bahwa siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya tidak boleh dihukum, atau mengeluh karena memberikan tiga kalimat pujian kepada salah satu siswa. siswa tetapi hanya dua yang lain,” kata seorang guru di Korsel yang bernama Park Seo-yoon (nama samaran) dikutip dari The Guardian, Jumat, 8 September 2023.
—
Let uss know your thoughts!
-
Instagram Uji Coba Fitur ‘Close Friend’ pada Feed, Kontrol Lebih untuk Pengguna?
-
Empat Pedang Romawi Berusia 1.900 Tahun Berhasil Ditemukan
-
Bromo Kebakaran Lagi, Penyebabnya Diduga Akibat Ada yang Nyalakan Flare saat Prewedding
-
Sekda DKI Minta Warga Jalan Kaki untuk Partisipasi dalam Upaya Tekan Polusi Udara
Courtesy of Unsplash/Lucie Morel