Guru, Korban PHK dan IRT Tempati Urutan Tertinggi Korban Pinjol Ilegal
Alasan pinjol menjadi pilihan utama
Keberadaaan pinjaman online atau pinjol ilegal semakin meresahkan.
Pasalnya, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang pada akhirnya terkena jeratan pinjol ilegal yang berbahaya.
Salah satu alasan pinjaman daring menjadi pilihan utama adalah karena proses pencairan uang yang tergolong cepat.
Masyarakat dengan latar belakang ekonomi menegah ke bawah, cenderung membutuhkan pencairan dana yang cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Guru dan IRT tempati peringkat tertinggi berdasarkan survei
Berdasarkan hasil survei independen Riset No Limit Indonesia pada tahun 2021 lalu, profesi guru menduduki posisi paling atas dengan angka yang terbilang tinggi sebagai korban pinjaman online (pinjol) ilegal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Friderica Widyasari, selaku Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Bidang Perlindungan Konsumen.
Dalam hasil survei yang sama, tercatat sebesar 42% korban pinjaman online ilegal adalah guru atau tenaga pendidik.
Setelah itu ada para korban PHK dengan angka sebesar 21% yang menyusul setelahnya.
Kemudian ada IRT atau Ibu Rumah Tangga yang menempati urutan berikutnya dengan presentase sebesar 18% sebagai pengguna jasa pinjol ilegal.
Perempuan dan pelajar perlu diedukasi literasi keuangan
Friderica Widyasari menjelaskan lebih lanjut alasan di balik tingginya angka presentase terhadap pinjaman online ilegal untuk kalangan tersebut, adalah karena kemampuan literasi keuangan yang mengkhawatirkan.
Widyasari menganggap bahwa edukasi terhadap literasi keuangan harus diterapkan pada setiap kalangan yang memegang posisi tertinggi sebagai korban dari jeratan pinjol ilegal tersebut.
Ia turut menegaskan apabila perempuan memegang peran yang sangat penting untuk isu ini.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Perlindungan Konsumen tersebut mengatakan bahwa perempuan sangat berdampak.
“Apalagi sudah sering dikatakan kalau if you educated woman educate generation. Perempuan sangat berdampak,” kata Friderica dalam konferensi pers online yang dilakukan pada Selasa, November 2022 kemarin.
Selain perempuan, pelajar menjadi target utama pihak OJK dalam menemukan problem solving untuk permasalahan ini.
—
What are your thoughts? Let uss know!
-
Mahasiswa Sekolah Fashion Indonesia Berpartisipasi di Thailand Fashion Week 2023
-
Tekan Angka Bunuh Diri, Pejabat di Jepang Selipkan Pesan Penyemangat di 6.000 Tisu Toilet
-
MUI Sulsel Keluarkan Fatwa yang Haramkan Busur Panah dan Senjata Tajam Lainnya
Image via Unsplash