Orang yang Deket sama Orang Tua Cenderung Lebih Sukses
Pulang, Nak, Pergaulanmu Sudah Kejauhan
Mungkin bukan maksud seorang anak buat jauh dari orang tuanya. Obrolan yang nggak nyambung, kesenjangan generasi, tingkat kesabaran, dan sifat manusia yang memang suka menyia-nyiakan orang yang peduli kayaknya jadi faktor penentu.
Tapi, dari mana semua ini berawal?
Crocetti dan Meus (2014), melakukan sebuah survey yang menunjukan bahwa 76,9% partisipan punya hubungan yang positif dengan orang tuanya, dan 46,3% diantaranya bilang transisi hubungan dari masa remaja ke fase emerging adult, kelompok usia 18-25 tahun, ini jadi faktor utama.
Kalau di masa remaja kamu adalah pribadi yang tertutup ditambah dengan hasrat akan kebebasan yang membara, sepertinya kamu bakal punya hubungan dan komunikasi yang kurang lancar sama orang tuamu.
Sebaliknya, kalau kamu di masa remaja adalah pribadi yang terbuka dan suka bercerita, kemungkinan besar kamu nggak akan sejauh itu dari orang tua.
Komunikasi dengan Orang Tua & Kesejahteraan Sosial
Waktu mengobrol bersama orang tua semakin lama semakin berkurang. Padahal, seperti pepatah dalam budaya timur, kesuksesan seseorang itu bergantung pada keikhlasan orang tua.
Percaya atau nggak, hal ini ternyata dibuktikan lewat sebuah studi. Dari 232 responden dengan predikat emerging adult, dikatakan bahwa hubungan kamu dan orang tua itu mendefinisikan kesejahteraan sosialmu (Emerging Adulthood and Parent Child Communication, 2019).
Kesejahteraan sosial (social well-being) merupakan bentuk evaluasi terhadap kemampuan atau pencapaian individu untuk menghadapi tugas atau peran sosial dalam struktur sosial dan masyarakat. Di dalamnya ada beberapa dimensi seperti penerimaan sosial (social acceptance), aktualisasi sosial (social actualization), hubungan sosial (social coherence), kontribusi sosial (social contribution), dan integrasi sosial (social integration) (Social Well-Being in Student Social Media Users, 2021).
Secara nggak langsung, kamu yang punya hubungan positif dengan orang tua bisa punya penilaian dan evaluasi yang baik dari masyarakat atas peran sosialmu. Hal ini terjadi karena mungkin memang betul keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang mencerminkan hubungan.
Apa Susahnya sih Nanyain Kabar Orang Tua?
Pertanyaan tersebut sering banget dipakai sebagai sindiran karena anaknya lama tidak ada kabar, dan nggak sedikit juga yang tersindir. Jawabannya ya, susah. Memang susah.
Dari sisi seorang anak, ada beberapa faktor yang mendasari keengganan seorang anak untuk ngasih kabar:
- Dituntut mandiri sejak kecil sampai terbiasa.
Nggak jarang juga seorang anak saking mandirinya ngerasa kalau ngehubungin orang tua itu artinya bikin mereka khawatir. Padahal, kalau dipikir-pikir, kan ngehubungin itu nggak selamanya ngeribetin lho. - Lingkungan keluarga yang nggak terasa aman.
Ada juga alasan karena orang tua dianggap nggak bisa ngasih ruang aman. Contohnya kayak banyaknya kasus anak yang nyembunyiin kondisi mental dan gangguan yang dihadapinya karena hal ini bertabrakan sama budaya dan kepercayaan yang dianut. - Pergaulan yang bikin berjarak sama keluarga.
Faktor yang satu ini biasanya jadi penyebab utama. Si anak keasikan bergaul di kota sampai lupa kalo ada orang rumah yang nungguin kabar. Bisa-bisanya. - Komunikasi yang nggak dua arah.
Keempat, punya orang tua diktator bisa jadi bikin anak males buat ngobrol. Ketika aturan keluarga kerasa kayak opresi rezim nggak ada salahnya juga sih ketika si anak jadi jarang ngabarin.
Mulai Bangun Lagi Komunikasi sama Orang Terdekat
Ya kalau sekarang kondisinya kayak gitu, kamu harus terima kalau ternyata baik di posisi anak atau orang tua itu sama-sama sulit.
Semakin tua lingkaran sosial semakin sempit. Kamu dan teman-temanmu suatu saat akan jadi orang tua. Kamu bakal disibukkan oleh pilihan hidup dan prioritas yang bejibun dalam waktu yang sangat-sangat minim.
Nggak ada salahnya kalau sekarang kamu mulai bangun lagi komunikasi yang baik sama orang terdekat seperti keluarga dan saudara.
Selain karena ini bisa bikin kamu “sukses”, kamu pun harusnya tahu kalau semakin tua, waktu itu akan terasa semakin berharga—terlebih kenangan dan orang-orang.
—