Anak-Anak di India Terserang “Flu Tomat”
Flu tomat diduga efek lanjutan cikungunya
Nggak cuma harus khawatir soal covid-19 dan cacar monyet, kini anak-anak di India juga harus khawatir soal flu tomat atau demam tomat.
Menurut penelitian terbaru, penyakit tersebut diduga adalah efek lanjutan dari chikungunya atau demam berdarah pada anak-anak.
Baca juga: Peneliti Usulkan Indonesia Bangunan Jalan Layang Khusus Buat Gajah
Apa itu flu tomat?
Penyakit adalah sejenis demam yang banyak diidap anak di bawah lima tahun.
Mereka biasanya mengalami ruam dan iritasi kulit serta dehidrasi da lepuh di beberapa bagian tubuh.
Bentuk lepuh tersebut berwarna tomat. Karena hal tersebut, penyakit tersebut pun dinamai flu tomat atau demam tomat.
Untuk menyembuhkan, pengidapnya disarankan untuk isolasi, istirahat, banyak minum dan menggunakan kompres air panas untuk menghilangkan iritasi dan ruam di kulit.
Minum parasetamol untuk mengurangi demam dan nyeri tubuh serta pengobatan simtomatik lainnya juga diperlukan.
Baca juga: Krisis Populasi, Rusia Berikan Rp250 Juta Buat Ibu yang Mau Punya 10 Anak
Menyerang anak-anak
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak sejak pertama kali ditemukan di wilayah Kollam Kerala pada 6 Mei 2022.
Mengutip The Lancet, rumah sakit pemerintah daerah di Kerala telah menerima laporan lebih dari 82 anak di bawah usia lima tahun yang terinfeksi hingga 26 Juli 2022.
Untuk mencegah penyakit ini, sebaiknya menjaga kebersihan dan sanitasi yang layak dari kebutuhan dan lingkungan sekitar.
Your thoughts? Let us know!