Kenapa Kita Percaya Zodiac dan Kenapa Kita Suka Nge-cancel Sign Tertentu
Ilmu yang udah ada dari ribuan tahun lalu
‘Ramalan Zodiak’, ‘Gemini si muka dua, ‘Scorpio si keras kepala’, ‘Leo si narsis’, dan sebagainya mungkin udah jadi makanan sehari-hari di media sosial, mau percaya ataupun enggak.
Yup, astrologi memang belakangan ini terus merambah ke budaya pop anak generasi sekarang. Nggak perlu waktu panjang bagi lo untuk nemuin sederet ramalan horoskop maupun listicle bertema zodiak waktu berselancar di internet.
Ternyata, astrologi udah ada sejak zaman nenek moyang ribuan tahun lalu. Dulunya, orang-orang mempelajari benda angkasa dan gimana hubungan serta efeknya untuk aktivitas manusia.
Tapi, kenapa sih kita bisa segitunya percaya?
Percaya sama ramalan zodiak?
Ada beberapa alasan kenapa orang-orang – mungkin termasuk kita – rela ngebiarin ramalan zodiak menentukan kerjaan, keuangan, bahkan urusan jodoh.
Menurut psikolog dari University of Nevada, Las Vegas, Stephen D. Benning, stres dan ketidakpastian bisa jadi alasan kita tertarik banget sama astrologi. Kata si psikolog, “adanya metode yang bikin semua hal kacau-balau jadi masuk akal itu menggiurkan.”
Astrologi memang nggak punya jawaban untuk semua hal, tapi bisa ngasih kita penjelasan dari situasi yang ambigu dan membingungkan. Seakan-akan, kita seenggaknya bisa mengontrol situasi, menurut sebuah studi.
Selain itu, walau keliatannya penuh stereotip, nggak sedikit individu yang ngerasa kalau astrologi ngebantu berpikir jernih untuk mengenal diri sendiri. Kita-kita yang percaya ramalan zodiak dkk bisa merasa dapat validasi dan refleksi diri.
Apa Bukti Ilmiahnya?
Kalau lo nyari penjelasan ilmiah tentang perzodiakan, siap-siap kecewa.
Pasalnya, ilmu ini memang belum terbukti secara saintifik. Sejauh ini, penelitian yang menyinggung astrologi itu kebanyakan cuma seputar kepercayaannya.
Tahun 1985, seorang fisikawan Shawn Carlson bikin percobaan tentang apakah zodiak bisa mendeskripsikan sifat seseorang secara akurat. Hasilnya, ia cuma dapat jawaban acak yang nggak membuktikan hal ini.
Gara-gara ramalan zodiak, jangan asal cancel, dong!
Oke, mungkin nggak sedikit dari kalian yang pernah diselingkuhin gemini, atau kewalahan nanggepin cengengnya pisces. Tapi, jangan jadiin astrological sign sebagai cara untuk jadi judgemental.
Idealnya, zodiac adalah acuan untuk beberapa ciri tertentu seseorang, bukan cerminan karakter penuh mereka.
Manusia lebih kompleks dari sekadar zodiacnya; lebih rumit dari sun, moon dan rising-nya. And it’s better to keep it that way.
Jika lo menggunakan zodiac sebagai cara untuk menghakimi, apalagi untuk meng-cancel mereka, mungkin ada baiknya kalo lo mempertimbangkan lagi keputusan lo.
Sah-sah aja kalau mau memandang astrologi sebagai hiburan semata. Anggap aja, ini jadi sudut pandang baru kita buat memahami karakter orang lain maupun diri sendiri.
What are your thoughts? Let us know!