Hari Ayah Nasional : Pengayom Keluarga yang Harus Bisa Diandalkan! [DISKUSSI]
Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November. Dalam kesempatan kali ini, USS FEED mencoba menghadirkan sebuah angle berbeda.
Kalau biasa anak diminta menjelaskan apa arti ayah bagi mereka, kali ini giliran sang bapak yang mendefinisikan kata tersebut.
Menariknya, bukan hanya ngobrol bersama dengan para ayah kandung, USS Feed juga berbicang dengan salah satu ayah tiri yang bersedia membagikan ceritanya.
So without further ado, berikut keseruan DISKUSSI bersama para bapak-bapak!
Q : Sebagai seorang ayah, bagaimana Anda menjelaskan makna kata tersebut?
Menurut Kesh, yang bekerja sebagai desainer, kata itu sebenarnya memiliki arti yang kompleks. Namun bagi dia sosok ayah digambarkan sebagai ‘provider‘ dalam segala hal, termasuk dalam tumbuh kembang anak di fase pertumbuhan. “Mentor anak dalam hidup sih,” tuturnya.
Sementara Ekky yang baru saja dianugerahi anak pertamanya menyebut ayah sebagai sosok dengan tanggung jawab yang begitu besar. “Ayah itu harus bisa menentukan prioritas dan menjadi contoh terbaik untuk keluarga dan harus memberi yang terbaik untuk keluarganya,” tuturnya.
Senada dengan Ekky, Jejouw juga menggambarkan ayah sebagai sosok pengayom keluarga dan sosok yang seharusnya berkorban baik fisik dan mental untuk keluarganya.
Melengkapi apa makna ayah, Pak Rusli menutupnya dengan statement bahwa seorang ayah adalam Imam di setiap keluarga. Di mana mereka harus mampu menjadi sosok yang dapat memimpin dan memberi contoh di rumah tangga.
“Sederhana, ayah itu Imam. Jadi harus bisa atuh menjadi sosok pemimpin yang memberi contoh,” jawab pak Rusli dengan logat Sunda-nya.
Q : Selain ibu tiri, pastinya ada juga sosok ayah tiri. Menurut Anda, apakah ada perbedaan antara sosok ayah tiri dan kandung?
Kendati tidak mengalami secara langsung, Jejouw dan Ekky menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan antara ayah kandung dan tiri.
“Menurut gua sih berbeda, karena mungkin ikatan ayah kandung (sedarah) tidak tergantikan oleh ayah tiri,” tutur Ekky.
Sementara Kesh menyebut berbeda atau tidak bergantung kepada masing-masing pribadi. “Ada juga kan ayah kandung yang ‘brengsek’, sementara enggak menutup kemungkinan ada ayah tiri yang lovely dan vice versa,” tuturnya.
Menjawab pertanyaan ini dengan santai, Pak Rusli yang merupakan sosok ayah tiri bagi kedua anaknya justru menyebut tidak ada bedanya. Pasalnya sedari awal, dia selalu memperlakukan kedua anaknya dengan baik.
“Bagi saya sama aja, tidak ada bedanya. Balik lagi tergantung orangnya. Kalau niatanya baik, pasti bisa tersampaikan dan dirasakan,” jelasnya.
Q : Tantangan terbesar menjadi seorang ayah?
Sebagai sosok ayah tiri, Pak Rusli menyebut tantangan terbesarnya adalah mendidik sang anak. “Mendidik anak dengan sungguh-sungguh dan diarahkan,” tuturnya.
Bagi Pak Rusli dia selalu mencoba memposisikan sebagai sahabat dari sang anak dibanding menjadi sosok ayah yang kerap terkesan otoriter dan ‘dingin’.
Sementara itu bagi Jejouw, Kesh dan Ekky, tantangan terbesar seorang ayah adalah menjadi versi terbaik dirinya sendiri.
“Kadang kita dituntut untuk bisa memberi nafkah, waktu dan moral yang baik bagi keluarga. Tapi tidak jarang ayah tidak bisa memberikan semua itu kepada mereka,” tutur Jejouw. Ekky juga mengatakan bahwa seorang ayah harus selalu sadar akan perbuatannya setiap saat.
“Anak itu peniru yang baik, jadi seorang ayah harus selalu memberikan contoh yang baik. Kadang itu sulit sih,” tuturnya.
Q : Memperingati hari ayah nasional, apa pesan anda untuk setiap ayah di luar sana?
*PS : Siapin tissue yah gengs, ini ternyata curhat para ayah
“Saat menjadi ayah, Lo hidup bukan untuk diri lo sendiri. Lo harus menjadi sosok yang bisa diandalkan, belajar menjadi bijaksana dan menjadi versi terbaik diri sendiri,” tutur Kesh.
Jejouw yang merupakan seorang entreprenur berpesan bahwa sosok ayah harus selalu bertanggung jawab atas semua tindakan yang dibuat. “Kalau lo gak berani bertanggung jawab, jangan melakukan sesuatu yang membuat keluarga lo bisa kehilangan figur aya. Ini dalam segala hal yah,” tuturnya mengingatkan.
Sementara itu Pak Rusli yang status ayah tirinya sudah diketahui sang anak sedari kecil berpesan bahwa seorang ayah itu harus setia dan ikhlas. “Sosok ayah itu lagi-lagi pengayom istri dan anak, jadi jangan pernah lupakan itu,” pesan Pak Rusli.
Menyemangati setiap ayah di luar sana, Ekky mengajak semua ayah untuk tidak pernah menyerah. “Jadikan diri kita sosok terbaik untuk keluarga,” imbuhnya.
-
Seorang Ayah Kumpulkan Sampah Selama 10 Tahun Buat Mas Kawin untuk Anaknya, Ini Alasannya!
-
Demi Belajar “Online” Anaknya, Sang Ayah Curi Laptop Tetangga!
-
Setor Limbah Plastik Jadi Cara Meminjam Buku di Perpustakaan Keliling
—
Gimana nih setelah denger dari para ayah? Langsung pengen peluk ayah Lo gak?? Gua sih sembari nulis, sedikit berlinang-linang sih.
Untuk para ayah di luar sana, selamat Hari Ayah Nasional! Teruslah menjadi sosok terbaik bagi keluarga Lo!