Laptop Merah Putih dari Kemendikbud Disindir Mirip Komputer Kasir
Laptop merah putih jadi bahan olok-olok di jagat maya
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menjalankan program pengadaan “laptop merah putih” untuk pelajar sebagai bagian dari upaya digitalisasi sekolah.
Nggak tanggung-tanggung, program tersebut memakan anggaran sebesar Rp17,42 triliun sampai 2024. Sebanyak Rp2,4 triliun dialokasikan untuk pengadaan laptop untuk sekolah.
Sayangnya program tersebut malah jadi bahan guyon jagat maya. Pasalnya spesifikasi laptop yang ditawarkan sangat tidak mumpuni. Netizen bahkan nyinyir laptop tersebut mirip dengan komputer kasir.
https://twitter.com/EsAmerikano/status/1420912828437786625?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1420912828437786625%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fteknologi%2F20210730091251-192-674125%2Fspesifikasi-laptop-pelajar-netizen-sindir-komputer-kasir
Baca juga: Scarlett Johansson Gugat Disney Karena Streaming?
Spesifikasi laptop merah putih
Berikut spesifikasi laptop untuk pelajar berdasarkan lampiran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021 seperti dilansir dari situs Kemendikbud.
Memori standar terpasang: 4 GB DDR4
Harddrive: 32GB
Operating system: Chrome OS
Tipe prosesor core: 2, Frekuensi: > 1,1 GHz, Cache 1 M
USB port: dilengkapi dengan USB 3.0
Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
Tipe grafis: High Definition (HD) integrated
Audio: integrated
Monitor: 11 inch LED
Daya/power: maksimum 50 watt
Device management: ready to activated chrome education upgrade
Masa garansi: 1 tahun
Buyset lihat speknya meringis. HDD 32 GB, Processor Core 2. Chrome OS. 10jt? https://t.co/d7KB8W4zTv
— Sammy Notaslimboy (@NOTASLIMBOY) July 29, 2021
Baca juga: Pidi Baiq Umumkan Novel Ancika, Lanjutan Kisah Dilan Setelah Milea
Selisih harga jauh, picu pro kontra publik
Usai kabar ini mencuat, publik pun resah karena program ini dinilai jadi celah korupsi.
Meski begitu, ada pula yang merespon optimi, berharap program ini jadi langkah yang tepat untuk digitalisasi pendidikan Indonesia.
10 juta buat spesifikasi kayak gini tu sedih banget ga si?
RAM cuma 4GB, HDD dikasi 32 GB doang, prosesor masih core 2, graphic cardnya jelas gamungkin dual, bahkan OSnya juga ga pake windows yang ori
Mau disuruh main zuma doang apa gimana y? :( https://t.co/KwWKSaBPeZ pic.twitter.com/BLUO03QAT2
— Kevin Pramudya Utama (@kevinpramudya_) July 29, 2021