Tayangkan Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Stasiun TV Disebut Rasis
Tayangkan pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, stasiun televisi MBC dianggap rasis. Pasalnya pada 23 Juli 2021, stasiun televisi Korea Selatan yang menayangkan Opening Olimpiade Tokyo 2020, disebut menyisipkan ‘tambahan foto’ bagi setiap negara.
Namun foto yang ditambahkan pada beberapa negara justru dianggap rasis, diskriminatif dan bahkan xenophobia.
MBC memasang foto piza untuk Itali dan Chernobyl unutk Ukraina saat tayangkan pembukaan Olimpiade
Seperti tersebar viral di media sosial, khususnya Twitter, diketahui saat tayangan atlet Ukraina disiarkan, MBC justru menampilkan foto “Chernobyl” sebagai tambahan informasi bagi penonton.
South Korean broadcaster MBC used images to "represent" each country during the #Tokyo2020 Opening Ceremony.
— Raphael Rashid (@koryodynasty) July 23, 2021
Italy: pizza
Norway: salmon
Haiti: upheaval
Ukraine: Chernobyl pic.twitter.com/KpUXATuZld
Sementara untuk Italia, mereka menampilkan Pizza sebagai keterangan tambahan. Selain Ukraina yang fotonya disebut kontroversial, MBC juga menampilkan foto Bitcoin saat negara Salvador tampil.
Foto tersebut kemudian menyulut amarah netizen. Mereka menuduh MBC dengan sengaja memberikan citra buruk pada negara yang tampil lewat foto tambahan tersebut.
Untuk diketahui, Chernobyl sendiri merupakan salah satu peristiwa kelam bagi Ukraina, di mana terjadi ledakan nuklir yang begitu masif di utara Kiev pada 26 April 1986.
Ledakan itu bahkan menjadi yang terparah sepanjang sejarah dunia, dengan jumlah korban sekitar 3.500.000 orang dan 400 ribu lainya terluka.
Stasiun TV MBC meminta maaf
Sebagai salah satu peserta Olimpiade, Indonesia disebutkan sebagai negara dengan populasi negara terbanyak ke-4 dan tingkat vaksinasi Covid-19 yang disebut baru 6 persen.
Sontak tindakan MBC menyulut amarah netizen. Salah satu dari mereka menyebut bahwa apa yang ditampilkan MBC sama sekali tidak ada hubungannya dengan olahraga.
Terkait hal tersebut, akhirnya MBC akhirnya langsung mengajukan permohonan maaf atas kericuhan yang terjadi.
They hurriedly made the apology and bundled everyone else as "other" no doubt because they don't even know what or where other problems might lie. No idea whatsoever. pic.twitter.com/XUUxrKJ8gG
— Raphael Rashid (@koryodynasty) July 23, 2021