Gempa Malang: Cahaya Aneh Muncul di Langit Setelah Bencana, Ini Penjelasannya!
Jangan kaitkan fenomena langit pasca bencana dengan gempa Malang
Kejadian unik terjadi pasca gempa Malang terjadi.
Warga setempat melihat munculnya sinar berwarna-warni di balik gumpalan awan.
Fenomena tersebut pun jadi sorotan di media sosial sejak dibagikan ke Twitter oleh akun dengan nama pengguna @Archangel_AE. Hingga Senin (12/04/2021), cuitan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 68 kali dan disukai lebih dari 600 kali.
Keadaan langit diatas ku setelah gempa pic.twitter.com/filTu4jXrk
— 𝕍ℙℕ (@Archangel_AE) April 10, 2021
Baca juga: Sweda: Brand Jewelry Yogyakarta yang Bawa Budaya Tradisional ke Level Global
Fenomena di langit pasca gempa tak ada kaitannya dengan bencana
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono pun angkat suara terkait fenomena ini.
“Tidak ada hubungannya,” ujar Daryono, dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/4/2021).
Sementara itu, seorang astronom amatir Indonesia bernama Marufin Sudibyo menduga bahwa fenomena langit tersebut adalah cloud irisdence.
Fenomena optik tersebut terjadi karena adanya sumber cahaya kuat (matahari) yang tertutup awan yang bagian tepinya lebih tipis.
Prinsip yang sama berlaku pada gelembung sabun yang ditiupkan pada siang hari; pendaran cahaya pelangi muncul akibat fraksi cahaya matahari oleh partikel-partikel nano yang menyusun lapisan titips gelembung sabun.
“Karena sinar Matahari merupakan gabungan warna pelangi, maka saat terdifraksi dia akan membentuk warna-warna pelangi juga. Bukan sebagai pola gelap dan terang,” lanjut dia.
Baca juga: Ardhito Pramono Sebut Lagunya Sering Dipakai Tanpa Izin di Korea, Ini Faktanya!
Gempa Malang Sabtu (10/4/2021)
Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang hari Sabtu (10/04/2021).
Pusat gempa tektonik ini terletak pada laut 90 kilometer arah barat daya dari Kota Malang, gempa juga berasal dari kedalaman 25 kilometer dari tanah.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan perkembangan korban, delapan orang dinyatakan meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan.
Selain itu tercatat juga satu korban luka berat dan 24 orang luka ringan yang kini tengah mendapat perawatan pada rumah sakit setempat.