Kenalan dengan Irene Kharisma, Grand Master Catur Perempuan Pertama Indonesia
Yuk kenalan lebih jauh dengan Irena Kharisma!
Irena Kharisma jadi salah satu nama yang bersikulasi dalam polemik catur Indonesia.
Sosoknya mencuat lewat surat terbuka yang menyoal polemik kemenangan Dewa Kipas atas pecatur Gotham Chess di platform Chess.com.
Lantas, siapa sebenarnya Irene? Yuk cari tau lebih lanjut!
Baca juga: Oscar 2021 Catat Sejarah dengan Nominasi Aktor Muslim dan Asia di Kategori Best Actor
Deretan panjang prestasi Irene Kharisma
Ia bernama lengkap Irene Kharisma Sukandar.
Sosok kelahiran tahun 7 April 1992 ini punya jam terbang yang tinggi di bidang catur. Ia bahkan sudah langganan mewakili Indonesia di gelaran Olimpiade Catur; yakni pada tahun 2004, 2006, 2008 dan 2010.
Bukan cuma itu, Irene juga pernah meraih dua medali perak saat menjadi wakil Indonesia pada SEA Games Vietnam pada 2003.
Sejumlah prestasi pun berhasil ia raih. Mulai dari medali perak di Olimpiade Catur ketika masih berusia 12 tahun, menjadi pecatur wanita pertama Indonesia yang meraih juara di Asian Continental Chess Championship kategori women standard chess, hingga jadi perempuan Indonesia pertama yang lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita 2015.
Pada bulan Desember 2008 lalu, Irene berhasil mencatatkan sejarah sebagai pecatur Indonesia pertama yang berhasil menyandang gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW).
Berkat raihan tersbut, Irene pun memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia sebagai Wanita Pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Wanita.
Baca juga: Festival Film Sundance akan Hadir di Jakarta
Tanggapan Irene soal Dewa Kipas vs GothamChess
Irene tak menutupi kekecewaannya terkait isu Dewa Kipas vs GothamChess. Ia menyebut bahwa isu ini mencoreng nama catur Indonesia.
“Saya tidak mau komentar lagi, karena memang sudah selesai, tidak ada apa-apa lagi. Apa yang saya lakukan sekarang hanya meluruskan berita saja [apa yang dilakukan Dewa Kipas] bukan hanya mencoreng Percasi, tapi kami sebagai atlet catur,” kata Irene, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (15/3).
Irene juga sempat menyoal tentang kemunculan Dewa Kipas, alias Dadang Subur di podcast Deddy Corbuzier.
“Kita, saya, dan Mas Deddy [Corbuzier], sebagai public figure yang bisa membentuk opini masyarakat harus bersama-sama memberitakan berita yang benar untuk membangun karakter bangsa ini dan nilai-nilai kejujuran,” tulis Irene dalam surat terbukanya.
“Seakan-akan citra positif dan prestasi yang kami bangun susah payah untuk Tanah Air, Indonesia yang sangat saya cintai ini sirna karena dampak negatif dari pemberitaan yang berkembang. Jikalau Mas Deddy berkenan, mari kita luruskan hal ini agar tidak berimbas terlalu dalam bagi kami patriot-patriot catur Indonesia,” tulis Irene lagi.