Gelandang Arsenal Thomas Partey Rela “Habiskan Seluruh Uangnya” Demi Indomie!
Thomas Partey ternyata suka dengan semua rasa Indomie!
Thomas Partey, pemain Arsenal yang menempati posisi gelandang, ternyata adalah fans berat Indomie.
Hal ini ia ungkapkan ketika diwawancara di akun YouTube Stadium Astro.
Lewat Video yang diunggah pada Minggu (7/2) lalu tersebut, pesepak bola asal Ghana tersebut mengaku sebagai pecinta Indomie.
Baca juga: Jalur Sepeda Permanen Sepanjang 11,2 Km akan Dibangun di Sudirman-Thamrin
Thomas Partey suka dengan semua rasa Indomie!
Pemai bernomor punggung 18 tersebut mengaku suka dengan semua rasa mie instan tersebut. Saking sukanya, juga sempat berguyon akan menuntut Indomie karena membuat dirinya menghabiskan semua uangnya demi Indomie.
Ia juga sempat berkelakar ingin menjadi ambassador makanan tersebut.
“Ya Tuhan, rasanya benar-benar enak. Indomie menghabiskan uang semua orang di Ghana,” ucap mantan pemain Atletico Madrid itu.
“Siapa yang membawa Indomie. Mungkin saya bisa jadi duta Indomie, sehingga saya mendapatkannya dengan gratis.”
“Indomie took all my money!” 😂
Arsenal midfielder @Thomaspartey22 spoke to @Adamcarruthers and got a bit excited in the end when Indomie was brought into the conversation! 🤣
FULL INTERVIEW: https://t.co/YAE1tG0Doa#StadiumAstro pic.twitter.com/0JuG6jvVNd
— Stadium Astro 😷 (@stadiumastro) February 7, 2021
Baca juga: Tesla dan Indonesia Akan Kerja Sama untuk Bikin “Power Bank Raksasa”
Indomie laku keras di Ghana
Indomie nggak cuma populer di Indonesia. Sejumlah negara menjadikan hidangan instan tersebut sebagai sajian favorit. Saking populernya, Indomie bahkan jadi alat tukar di Ghana.
Nggak tanggung-tanggung mie instan tersebut bahkan jadi alat transaksi seks di negara tersebut hingga membuat jumlah kehamilan remaja meroket.
Kabar ini mencuat setelah diungkapkan Bashiratu Kamal, pakar gender dan ketenagakerjaan negara tersebut.
Menurut penjelasannya, gadis-gadis muda diiming-imingi Indomie sebagai imbalan berhubungan intim. Mie instan tersebut diberikan bersama sejumlah imbalan lain seperti pulsa telepon seluler dan uang.
“Dalam beberapa kasus, ada masalah ‘seks transaksional’, di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri,” kata Bashiratu seperti dikutip World of Buzz, dikutip Selasa (29/12/2020).
“Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup.Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang,” paparnya lagi.