Asteriska Desak Definisi “Perempuan” di KBBI Diganti, Ini Alasannya
Definisi perempuan di KBBI dinilai bermasalah
Definisi “perempuan” di KBBI ternyata terbilang bermasalah dan menuai kritik dari banyak pihak. Salah satunya dari Asteriska, vokalis band Barasuara.
Kritik tersebut ia sampaikan lewat Instagram. Dalam unggahan tersebut, ia mengkritik betapa negatifnya deskripsi perempuan di kamus tersebut; dikaitkan dengan pelacur dan istri gelap.
“Seperti kata mba @annaforeko, ga heran kenapa perempuan sering dijadikan objek untuk hal yang terkait seksual dan dilecehkan,” tulisnya.
https://www.instagram.com/p/CKlF0GXMzcm/
Baca juga: Boneka Bernie Sanders Ini Terjual Hingga Rp572 Juta Setelah Meme-nya Viral
Ika Vantiani: Kenapa perempuan hanya berkisar genital saja?
Asteriska bukan orang pertama yang menyuarakan kritik tersebut.
Pada bulan Maret 2020 lalu, kaos serupa juga sempat ramai-ramai dikenakan di aksi Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day.
Ika Vantiani, seniman yang juga penggagas kaos tersebut, mempertanyakan definisi kata ‘perempuan’ di dalam kamus yang disebut sebagai ‘orang yang memiliki vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui; wanita, (2) istri, bini; (3) betina.
“Bagaimana negara mendefinisikan perempuan dalam KBBI seperti ini? Kenapa perempuan hanya berkisar genital saja? Karena misalnya ada kata pelacur dalam definisi itu (perempuan geladak),” kata Ika Vantiani dilansir dari TEMPO.
Baca juga: Kenapa FTV dan Sinetron Indonesia Makin Absurd?
Desakan penggantian definisi “perempuan” di KBBI
Ika menjelaskan, definisi yang ia gunakan sebagai desain kaos tersebut diambil dari KBBI versi cetak, yang kini juga tersedia dalam versi aplikasi dan versi daring.
Ketiganya punya acuan yang berbeda, namun tak ada definisi perempuan yang mengacu pada asal katanya yaitu “empu.” Alih-alih, definisi yang digunakan justru bias gender dan cenderung misoginistik.
“Dari ketiga bentuk tersebut yang paling cepat untuk dilakukan revisinya tentu saja versi daring (setiap 6 bulan) yang juga katanya terbuka pada saran dan kritik publik mengenai isinya. Lalu kenapa tidak kunjung diganti juga sampai sekarang?” ungkapnya.