Vaksin Sinovac Disetujui BPOM, Tingkat Kemanjuran Capai 65,3%
Vaksin Sinovac terbukti aman
Vaksin Sinovac akhirnya diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada hari ini Senin (11/1).
Berdasarkan hasil evaluasi, vaksin asal perusahaan Cina, Sinovac tersebut punya efikasi (tingkat kemanjuran) sebesar 63%.
Baca juga: Vaksin Gratis GAVI Akan Datang Lebih Cepat?
Vaksin Sinovac timbulkan efek samping ringan hingga sedang
Berdasarkan penjelasan Kepala BPOM, Penny K Lukito, vaksin ini sudah memenuhi standar keamanan badan kesehatan dunia (WHO) dan aman untuk digunakan.
“Pertama, hasil evaluasi terhadap data dukung keamanan yang diperoleh dari studi klinis fase ketiga di Indonesia, Brazil dan Turki secara keseluruhan aman dengan kejadian efek samping ringan hingga sedang,” ujar Penny dalam konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.
Efek samping yang dimaksud meliputi nyeri, iritasi dan pembengkakan yang tidak bahaya dan dapat pulih kembali keesokan harinya.
“Frekuensi efek samping dengan derajat berat, sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai dengan 1 persen. Efek samping tersebut bukan efek samping yang berbahaya dan dapat pulih kembali,” ujarnya.
Baca juga: Trailer “Nussa” Dirilis, Angga Sasongko: “Indonesia’s Animation Is On The Move”
Akan dibagikan secara gratis
Perlu diketahui pula, sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa vaksin Covid-19 diberikan secara gratis alias cuma-cuma.
Pemerintah menargetkan akan menyuntik vaksin Covid-19 terhadap 67-70 persen penduduk atau sekitar 182 juta orang.
Proses vaksinasi akan dilakukan secara bertahap mulai 13 Januaru mendatang; mulai dari Presiden dan para pejabat lainnya, kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan, anggota TNI/Polri, lalu ke publik secara luas.
Dengan demikian, publik diharapkan bisa menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penularan virus corona.