IKEA Berhenti Produksi Katalog, Ini Alasannya!
Pemasok furnitur terbesar asal Swedia, IKEA mengabarkan bahwa mereka akan berhenti memproduksi katalog dalam format buku. Padahal, katalog tersebut jadi salah satu produknya yang paling ikonik selama 70 tahun mereka berdiri.
Bahkan, pertengahan tahun ini IKEA baru saja merilis arsip katalog mereka sejak tahun 1951. Kira-kira, apa ya alasan mereka berhenti mencetak katalog?
IKEA Stop Cetak Katalog
Menurut manajer IKEA, Konrad Gruss mengatakan bahwa keputusan ini diambil karena melihat semakin sedikit orang yang membaca katalog mereka. Padahal, mereka telah dengan senang hati mencetak katalog itu untuk para pengunjungnya.
“Dengan hormat kami mengakhiri karier yang sukses dari katalog IKEA. Ini telah menjadi salah satu produk kami yang paling terkenal dan paling dicintai selama 70 tahun, menginspirasi miliaran orang di seluruh dunia,” kata Gruss dikutip dari Siasat Partikelir.
-
YouTuber Jadi Penyebab Sebuah Restoran Tutup Usaha, Bagaimana Ceritanya?
-
Film Animasi “Sing 2” Akan Diisi Suara Pharrell Williams, Bono, dan Halsey
Ternyata, mereka tidak hanya menghentikan produksi katalog fisiknya saja, tapi katalog online pun juga. Hal ini rupanya sudah masuk dalam diskusi internal mereka sejak empat tahun belakangan.
Meski begitu, rencananya IKEA akan merilis katalog fisik terakhir mereka untuk musim gugur 2021 mendatang. Isinya akan lebih mengeksplorasi tips dan ide inspiratif desain interior rumah kalian masing-masing.
Sejarah Katalog IKEA
Melihat sejarahnya, katalog ini pertama kali dirilis pada tahun 1950 dan pada saat itu baru tersedia dalam bahasa Swedia. Bahkan isinya pun hanya 16 halaman dan warnanya masih hitam putih.
Seiring berjalannya waktu, katalog IKEA semakin diminati banyak orang, terlebih dengan pembukaan cabang di beberapa negara. Puncak kejayaan katalog ini pun terjadi pada tahun 2016, dimana mereka mencetak katalog hingga 200 eksemplar dalam 32 bahasa yang berbeda.
Baru di tahun 2020 ini, mereka menyajikan katalog versi online yang dibuat untuk memudahkan para customer. Bahkan mereka juga menghadirkan layanan belanja online.
_
Cukup sedih sih mendengarnya, ternyata semakin ke sini orang-orang semakin males buat baca dalam bentuk fisik. Gimana tanggapan Lo?