Libur Panjang Terancam Ditiadakan Atau Dipotong, Apa Penyebabnya?
Disampaikan Satgas, libur akhir 2020 masih berjalan sesuai rencana tetapi bisa saja diperpendek
Libur panjang akhir 2020 sejauh ini belum mengalami perubahan seperti yang sudah direncanakan. Akan tetapi, jika terjadi peningkatan kasus akibat libur panjang akhir Oktober 2020, Satgas dapat mengusulkan ke pemerintah untuk memperpendek durasi libur pada akhir 2020.
“Nah, oleh karenanya Satgas sendiri masih mengikuti perkembangan sampai dengan satu minggu yang akan datang. Apakah dampak dari libur panjang ini signifikan terjadinya kasus, atau karena memang sudah semakin baik masyarakat menerapkan liburan kemarin. Liburan aman dan nyaman tanpa kerumunan,” tutur Doni Monardo selaku Ketua Satgas Covid-19 dalam siaran langsungdari kanal YouTube BNPB, Minggu (5 November).
Satgas sesalkan masih banyak warga yang melanggar protokol kesehatan
https://www.instagram.com/p/CHoktaGBa1X/
“Nah, kalau ini diketahui bahwa kasus tidak mengalami peningkatan dan juga kita masih bisa mengendalikan dengan baik, Insyallah pada akhir tahun kita tatap memberi masukan ke pemerintah. Ya, untuk melanjutkan libur panjang,” tutur Doni.
Namun dia juga menuturkan kalau terjadi hal yang sama seperti periode Agustus dan September lalu, maka rekomendasinya akan berubah. Libur panjang diperpendek atau bahkan ditiadakan sama sekali.
-
Nasi Goreng Sultan Ini Dijual Dengan Harga 1 Juta! Seperti Apa Penampilan dan Rasanya?
-
Asteroid Raksasa Diprediksi Akan Menabrak Bumi, Ukurannya 2 Kali Monas!
-
Lumba-Lumba Dilatih Korea Utara Untuk Berperang?
Diberitakan sebelumnya, Doni Monardo juga menyesalkan bahwa banyak masyarakat yang masih melanggar protokol kesehatan terkait dengan Covid-19. Menurutnya mereka yang melanggar tidak hanya diberi sanksi di dunia, melainkan juga di akhirat.
“Mereka yang meyelenggarakan kegiatan tersebut nantinya bukan hanya mendapat sanksi di dunia oleh pemerintah. Tapi juga kelak di kemudian hari akan dapat permintaan tangungg jawab dari Tuhan. Alasannya kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu berpotensi terjadi penularan,” lanjutnya.
Source : Detik.com
—
Ya ampun, yang berulah siapa yang kena imbasnya siapa? Bagaimana menurut Lo? Apa iya harus diliburkan atau sebenarnya sudah banyak juga masyarakat yang taat protokol?