Memeluk Sapi Diklaim Dapat Mengurangi Stress, Mau Coba?
Kebiasaan memeluk sapi sedang trend, kabarnya bisa menurunkan stress
Memeluk sapi belum lama ini menjadi temuan terbaru yang diklaim jadi cara ampuh untuk bisa meredakan stress. Dalam bahasa Belanda, memeluk sapi dikenal dengan istilah Koe Knuffelen.
Kabarnya kegiatan tersebut juga sedang trend dan menjadi hobi baru bagi banyak orang. Memeluk sapi diklaim menjadi salah satu ‘terapi’ kesehatan mental yang berfungsi mengurangi stress dan membangun energi positif dalam diri.
Menjadi populer, ini alasan kenapa memeluk sapi bisa mengurangi stress
Seperti dilansir dari Insider, trend ini berawal dari Kota Reuver, Belanda. Lama kelamaan, kebiasaan memeluk sapi juga populer di berbagai penjuru dunia. Mulai dari berbagai peternakan sapi di Swiss hingga Amerika serikat menawarkan bentuk terapi anyar ini kepada pengunjung.
Jose van Stralen, pengelola Farmsurvival di Spanbroek, Belanda, malah sudah mulai membuka servis ‘berpelukan’ dengan sapi sejak enam tahun lalu. Dia menuturkan bahwa seseorang bisa mendapatkan ketenangan melalui bahasa tubuh sapi.
Hidup tanpa sampah lagi trending, emang bisa? Temukan jawabannya DI SINI
“Saat sapi setengah menutup mata dengan telinga ke bawah, atau terkadang menundukan kepala ke pangkuan seorang. Di saat itulah rasa rileks itu tertransfer,” tutur Starlen. Dia menambahkan bahwa beperelukan dengan sapi ibarat pertukaraan energi positif.
Selain itu alasan lainnya adalah karena tubuh sapi yang lebih hangat bisa memberikan perasaan rileks bagi seseorang yang berada disampingnya. “Orang-orang sering mengatak pada saya bahwa berpelukan dengan sapi sangat berarti. Mereka merasa hangat, diterima dan dicintai,” pungkas Starlen.
Ingin sukses dan produktif? Coba rutinintas para pengusaha sukses DI SINI
Meski bermanfaat, kegiatan ini juga menimbulkan kontra
Sebuah studi menemukan bahwa suhu tubuh sapi yang lebih hangat dan detak jantung yang lebih lambat bisa meningkatkan energi positif. Selain itu juga bisa mengurangi stress dengan meningkatkan kadar hormon okitosin. Hormon itu memicu perasaan bahagia dan penuh cinta pada manusia.
Studi yang diterbitkan dalam Applied Animal Behavior Science juga menemukan bahwa sapi memperlihatkan tanda-tanda kebahagian dan relaksasi saat seorang menggosok, memijat atau mengelus mereka.
-
Kolam Ombak Terbesar di Dunia Sudah Dibuka, Berani Coba?
-
Dubai Pecahkan Rekor Air Mancur Terbesar di Dunia
-
Komodo Hadang Truk Jadi Sorotan Jagat Maya, Ini Kisah Dibalik Fotonya yang Viral
-
Sungai Kotor Disulap Jadi Tempat Wisata ‘Cantik’
Manusia yang memluk sapi juga kemudian mengalami penurunan detak jantung. Hal tersebut menjadi salah satu penanda rileksasi. Kendati demikian, tren ini juga menimbulkan kontra. Terapi berpelukan dengan sapi disebut sebagai tindakan eksploitasi dan tidak mengindahkan kesejahteraan hewan.
“Meski ada manfaat yang juga didapat sapi, tetap saja manfaat utama didapat oleh manusia,” tutur Philip Wilson dari World Animal Protection. Sebagai organisasi kesejahteraan hewan, World Animal Protection prihatin melihat tindakan manusia yang mengambil manfaat dari sifat intrinsik hewan seperti sapi ini.
Source : CNN Indonesia
Di hutan belantara, Aulion dikejar ‘monster’? Temukan Ceritanya DI SINI
—
Masa iya lebih nyaman dibanding meluk pasangan?