Mulan Tayang di Disney+, tapi Malah Diboikot di Beberapa Negara! Begini Alasannya
Padahal Mulan baru dirilis di Disney+, tapi udah menuai protes di sejumlah negara
Penayangan film live-action terbaru Disney, “Mulan” terus terjegal berbagai masalah.
Setelah batal tayang di bioskop karena pandemi corona, penayangan perdana Mulan di streaming platform Disney+ 4 September lalu menuai kontroversi.
Tagar #BoycottMulan bersirkulasi di media sosial, bahkan sempat jadi trending topic di Hong Kong. Hingga kini, pemboikotan ini mulai menyebar dan mendapat dukungan dari Taiwan hingga Thailand.
Baca juga: Livi Zheng Dikonfirmasi Disney Terlibat Dalam Raya and The Last Dragon!
Kenapa Mulan diboikot
Salah satu alasan tagar #BoycottMulan mencuat adalah karena isu politik di Hong Kong yang masih memanas.
Diketahui, bintang film Mulan, Liu Yifei atau Crystal Liu dan Donnie Yen pernah memberikan dukungan kepada Kepolisian Hong Kong yang menggunakan aksi kekerasan dalam meredam demonstran di Hong Kong.
Perlu diketahui, protes di Hong Kong itu bermula ketika pemerintah setempat hendak memberlakukan rancangan undang-undang yang bikin seorang tahanan bisa diekstradisi dari Hong Kong ke China. Isu ini tentu jadi masalah sensitif karena menyinggung Hak Asasi Manusia.
Di tengah panasnya isu tersebut, Liu Yifei justru memberikan pernyataan kontroversial.
“Aku juga mendukung Kepolisian Hong Kong. Kalian bisa melawanku sekarang. Sungguh memalukan bagi Hong Kong,” tulis Liu Yifei di Weibo pada Agustus lalu.
Oleh karenanya, kehadiran Mulan langsung disambut seruan boikot oleh sejumlah aktivis pro-demokrasi.
Baca juga: Beyonce Rilis Album Visual Lewat Layanan Disney Plus
Mulan diboikot di beberapa negara
Bukan cuma lewat tagar #BoycottMulan, aksi protes juga mencuat lewat tagar #MilkTeaAlliance yang merupakanPersekutuan Teh Susu merupakan sebuah gerakan yang dicetuskan oleh kelompok-kelompok anti-Tiongkok.
Dilansir dari BBC, anggota kelompok ini diketahui menyebar ke beberapa negara termasuk dari Hong Kong, Taiwan dan Thailand.
Terbentuknya persekutuan sendiri disebabkan oleh kebencian sekelompok orang terhadap ekspansi ekonomi, politik, dan Militer Tiongkok yang mengancam kedaulatan masing-masing wilayah. Nama “teh susu” digunakan sebagai nama aliansi ternyata diambil dari sebuah minuman populer yang disukai masyarakat dari wilayah terkait.
Apart from chanting slogans, #HongKongProtesters also put up signs in support of the fights in #Belarus & #Thailand against dictatorship. #StandWithHongKong #MilkTeaAlliance https://t.co/9wE8iTYBfV pic.twitter.com/NhGA7GnetX
— Freedom HK (@FreedomHKG) September 6, 2020
-
Novak Djokovic Didiskualifikasi dari US Open 2020 Karena Pukul Bola Ke Arah Hakim Garis
-
Penyeludupan Narkoba ke Lapas Viral Karena Dibungkus Sayur Tahu
-
Bukan Jepang! Lokasi Wisata Ini Ternyata Ada di Indonesia
–
Apa pendapat lo tentang boikot Mulan di Disney+? Tell us what you think in the comments below!