Pendaki “Dugem” di Gunung Rinjani Viral, Destinasi Wisata Tersebut Kini Ditutup!
Meski pandemi masih berlangsung, para pendaki ini malah “dugem” di gunung Rinjani
Sebuah video kelompok pendaki gunung Rinjani baru-baru ini jadi sorotan di jagat maya. Gimana nggak? Video tersebut memperlihatkan kelompok pendaki gunung tengah berpesta dangan skala massa yang cukup besar, meski pandemi masih berlangsung hingga kini.
Pada pendaki gunung Rinjani tersebut terlihat berdansa dengan alunan musik yang terdengar cukup keras. Mereka juga menggunakan senter untuk memeriahkan suasana pesta. Disebut-sebut ada ratusan orang terlibat di gelaran “dugem” gunung Rinjani tersebut.
Dilansir dari Kompas, video dugem tersebut direkam pada 1 Juli 2020 dan diunggah ulang ke beberapa laman media sosial.
Dipantau dari lakun Instagram dengan nama pengguna @insidelotim, video berdurasi satu menit tersebut sudah ditonton lebih dari 23 ribu kali dan dikomentari lebih dari 950 kali.
Baca juga: Bakso Ini Dijual di Puncak Gunung Cikuray, Kalo Mau Nyobain Harus Mendaki Gunung Dulu!
Gara-gara video “dugem” gunung Rinjani viral, Savana Propok ditutup!
Diketahui, Savana Propok merupakan destinasi wisata pendakian baru yang dibuka mulai 7 Juni 2020 lalu. Di lokasinya yang berada di ketinggian 1.934 mdpl ini, para pendaki bisa melihat keindahan gunung Rinjani.
Namun dengan adanya insiden ini, Savana Propok pun terpaksa harus ditutup.
“Kami sangat sayangkan aksi mereka yang melanggar imbauan di tengah covid-19 ini, di mana kita harus jaga jarak,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady.
Dedy menyebutkan setidaknya ada 150 orang yang pada saat itu melakukan pendakian ke bukit Savana Propok.
NTB merupakan wisata halal terbaik dunia. Jika ada hal seperti yg terjadi di Savana Propok, tentu sedikit mencoreng predikat yg dipegang NTB saat ini.
— Inside Lombok (@insidelombok_) August 4, 2020
“Ini kan di alam bebas bukan di mall, jadi pengendaliannya susah. Tapi dengan menutup itu, kami berharap bisa menjadi pembelajaran edukasi untuk semua pihak, baik itu pengelolaannya TNGR dan pengunjung, bahwa berwisata di alam bebas punya kebebasan tapi tanggung jawabnya berindividu,” jelasnya.
Baca juga: Bioskop Drive-In Dibuka di Tangerang, Intip Keseruannya!
–
Apa pendapat lo tentang para pendaki yang pesta pora di gunung Rinjani ini? Tell us what you think in the comments below!