Asosiasi Ojol Anjurkan Penumpang Bawa Helm Sendiri
Tekan penyebaran virus Corona
Demi menekan penyebaran virus Corona, asosiasi driver ojek online Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia meminta penumpang untuk bawa helm pribadi.
Seperti disebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona emang bisa menular melalui percikan liur karena bersin dan batuk yang mengenai obyek atau permukaan benda yang ada di sekitar penderita.
Dengan demikian, helm pun dinilai bisa menjadi medium penyebaran virus Corona mengingat kaca helm rentan terkena percikan liur.
Anjuran senada juga sempat diungkapkan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) DKI Jakarta, Koesmedi Perhadi. Dilansir dari Katadata, mengunakan helm sendiri ketika menggunakan jasa ojol bisa mengurangi risiko tertular virus Corona.
Nggak cuma menganjurkan pengguna ojol untuk bawa helm sendiri, Garda juga mengeluarkan protokol kesehatan untuk para pengemudi ojol. Beberpa di antaranya adalah menggunakan masker kesehatan, helm SNI berpenutup wajah, sarung tangan bersih, penutup leher, sepatu & kaus kaki dan hand sanitizer.
Berikut 15 daftar protokol ojol dari Garda untuk antisipasi penyebaran virus corona:
- Gunakan masker kesehatan/bedah ataupun masker seni N-95.
- Upayakan menggunakan helm SNI berpenutup wajah.
- Gunakan sarung tangan bersih higienis.
- Gunakan atribut lengkap tertutup.
- Tutupi bagian leher dengan buff atau syal.
- Gunakan sepatu tertutup dan kaus kaki.
- Upayakan membawa hand sanitizer dan sabun cair mengandung antiseptik.
- Lindungi keluarga di rumah dengan menyiapkan disinfektan untuk mencuci atribut dan perlengkapan lain.
- Atribut ojol jangan langsung masuk ke dalam rumah, cuci dengan disinfektan.
- Upayakan rajin minum vitamin tambahan untuk menambah imunitas.
- Jaga kebersihan makanan dan minuman sehat.
- Rajin cuci tangan dengan sabun cair mengandung antiseptik.
- Hindari kontak dengan terduga Covid-19.
- Siapkan plastik atau kantong khusus untuk menyimpan uang kertas atau logam.
- Cek kesehatan jika mengalami gejala flu dan batuk.
Sampai saat ini, Gojek dan Grab masih belum memberikan respon terkait prosedur keselamatan pengemudi dan penumpang ojek online.
Menurut lo protokol itu udah cukup aman belum? Yuk diskusiin di kolom komen!