50 Hari Tanpa Kasus Corona, Thailand Bersiap Hadapi Gelombang Kedua!
Thailand catat rekor 50 hari tanpa kasus positif corona
Pemerintah Thailand sekarang justru sedang memperketat aturan masuknya orang asing ke negara tersebut setelah muncul dua kasus ‘imported cased‘. Sebelumnya Thailand sendiri sempat menyatakan ‘bebas‘ dari virus covid-19 setelah mencatatkan rekor 50 hari tanpa kasus baru baik transmisi lokal ataupun impor.
COVID-19 outbreak in Thailand has ended!
The country has reported zero local transmission of COVID-19 for 48 consecutive days 👏 pic.twitter.com/xcm5zh51Qr
— ed / 에드 (@winmetawinone) July 13, 2020
Dua kasus baru tersebut berasal dari 2 daerah berbeda
Munculnya dua kasus baru yang merupakan ‘kasus impor’ menyebabkan sekitar 400 warga harus menjalani karantina mandiri karena adanya resiko penularan yang bisa terjadi.
Catatan dua kasus impor COVID–19 tersebut berasal dari awak pesawat militer Mesir berusia 43 tahun di Provinsi Rayong Timur dan dari seorang anak perempuan anggota keluarga diplomat berusia 9 tahun di Bangkok.
Kedua kasus tersebut sempat mendapatkan ‘pengecualian‘ dari karantina wajib 14 hari karena berdasarkan peraturan dari pemerintah, para diplomat dan awak pesawat diizinkan masuk sejak Maret dengan persyaratan isolasi diri. Namun hal tersebut terkesan terlalu “longgar”.
‘Ini harusnya tidak terjadi, saya benar-benar minta maaf karena itu dan saya ingin meminta maaf kepada publik.’ begitu tutur Prayuth Chan-ocha selaku Perdana Mentri Thailand seperti dikutip dari Reuters.
Bersiap hadapi gelombang kedua
Munculnya catatan kasus baru tersebut menimbulkan kekhawatiran yang saat ini menyebar di antara warga Thailand bahwa gelombang kedua Corona akan segera tiba dan bisa saja kebijakan lockdown kembali diberlakukan.
Sebagai dampak dari temuan kasus baru tersebut, sudah ada beberapa sekolah yang ditutup. Dua sekolah di Bangkok dan sepuluh sekolah di Provinsi Rayong, selain itu satu pusat perbelanjaan yang sempat dikunjungi warga mesir tersebut juga ditutup.
Sebagai wujud pencegahan lebih lanjut, saat ini semua diplomat dan anggota keluarga harus menjalankan karantina di bawah pengawasan pemerintah, dan tidak bisa lagi memilih untuk isolasi mandiri.
Source : Detik.com
—
Semoga saja tidak ada gelombang kedua *finger crossed*